Ternyata dunia ini tidak seburuk yang saya bayangkan

Rabu, 3 juni 2009…. Saya berserta kawan saya pergi ke bandung dengan niatan untuk refleksi… karena saya dipaksa oleh kawan saya (teh anggi), karena akhir-akhir ini saya penyakitan. dari jatinangor jam 7 pagi dengan naik angkot majalaya-gedebage, dan disambung dengan gede bage-stasion hall. dan sekitar jam 8.30, kami pun tiba disana, sebuah klinik pijat refleksi yang sederhana dengan nuansa warna hijau.

Ketika sudah tiba disana, saya baru tersadar kalau Hanphone(telepon genggam/HP) saya tidak ada. Saya yakin bawa HP, karena kalo ga bawa HP saya ga akan kontak kawan saya tersebut. nah, saya akhirnya yakin kalau HP saya telah raib. Ini sudah yang ketiga kalinya saya kelihangan HP saya, ya sudah saya ikhlas saja. Nah, berhubung kawan saya wanita (bukan maksud untuk mengangkat isu gender), saya tahu kalo tahu HP saya hilang pastilah panik. Nah ketika dia hendak pinjam HP, saya bilang kedia bahwa HP saya hilang. Ternyata benar dugaan saya, dia berasa gelisah, padahal saya sudah mengikhlaskan hp saya yang hilang. Saya yakinkan bahwa memang sudah saatnya HP saya hilang. Apa daya saya seorang manusia yang lahir memang tidak punya apa-apa. Kecuali jika ketika saya lahir saya membawa sesuatu dari rahim ibu saya dan hilang, pastilah saya akan panik bukan kepalang. bahkan mungkin bisa saja saya murka dan membuat kerusuhan dimana-mana hingga barang tersebut hilang. Saya tekankan diri saya bahwa HP saya itu sudah berpindah tangan ke orang lain. Dan dalam hati kecil saya, saya doakan orang yang memegan HP saya agar HP tersebut berguna untuk kebaikan buat dia.

Satu-satunya orang yang saya hubungi ketika HP saya hilang adalah kawan dekat saya (dipo) dengan menggunakan HP teh anggi , bukannya memberi tahu orang tua tetapi malah kawan saya. karena saya tahu orang tua akan sangat gelisah dan resah ataupun marah ketika tahu HP saya yang saya beli dengan uang mereka hilang begitu saja.

Jam 2 akhirnya saya mendapatkan giliran untuk refleksi dan kemudian saya dan kawan saya pulang. di perjalanan tiba-tiba dipo menghubungi saya melalui HP teh anggi bahwa hp saya ketemu dan dia diberitahu dari ibunya.

Jadi begini ceritanya, orang tersebut menghubungi ayah saya, dan ayah saya menghubungi ibu saya, spontan ibu saya menghubungi kakak saya (wanita) dan juga menghubungi ibu sahabat karib saya. sahabat saya langsung menghubungi saya melalui nomor yang saya kirim di pesan singkat. dan Kakak saya menghubungi pacarnya (argin) yang sedang kerja untuk mengambil HP saya. dan kemudian argin cabut dari kerjaannya untuk mengambil HP saya di tangan seorang ibu-ibu. dan ibu yang menemukan HP saya tersebut bernama bu edi.

Setiba saya di kosan, kemudian saya menelpon HP saya dengan menggunakan HP kawan kosan saya (eska). namun ternyata yang angkat adalah laki2, dan dia adalah argin. dan malamnya Argin pun mengantarkan HP saya ke kosan saya. dan saya berterimakasih kepada orang2 yang telah terlibat dalam cerita hilang dan kembalinya HP saya.

Pandangan pendek saya hampir mirip dengan pendapat kaum realis kalsik, dimana manusia itu cenderung untuk mementingkan dirinya sendiri dan bertindak apapun agar keinginannya tercapai. maka ketika saya di bandung , saya yakin kalo HP saya dicopet, sekalipun jatuh pastilah tidak akan kembali karena sifat dasar manusia kota yang pasti akan memilih untuk menguangkan HP tersebut, sehingga mendapatkan uang tambahan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya ditengah makin naiknya harga-harga barang.

Ternyata bu edi ini bukanlah termasuk orang2 yang saya maksud tersebut. dan hal ini meyakinkan saya bahwa masih ada kebaikan di atas bumi yang penuh dengan kebencian ini.

One Response to “Ternyata dunia ini tidak seburuk yang saya bayangkan”

  1. Sifat dasar manusia yang diteliti oleh kaum realis klasik adalah evil dan egois yang cenderung memikirkan diri sendiri dan mementingkan keuntungan pribadi. Tidak membahas tentang teori dekonstruksi, namun, sifat dasar ini dapat ditekan sedemikian rupa sehingga manusia menemukan inner goodness which yang agama sebut sebagai kata hati. Yahhh…ujung2nya kayak maen fabel aja lah nang….kalo lw bunuh2in orang pasti karakter lw jadi gelap dan penuh aura jahat…(seperti dirimu..hehehe). Tapi, kalo misalnya lw berbuat kebaikan pasti auranya berbeda…belum lagi bonus senjata dan skill yang didapat di akhir game…
    hehehe…
    now which do we prefer…good or bad…
    seperti yang MJ (almarhum) katakan…Heal the world…make it a better place…
    better place ini yang sudah sangat lama kita nantikan dan belum dapat terwujud dalam waktu dekat…
    semoga cepat terwujud…

Leave a comment