Mengapa saya menolak HAM (Hak Asasi Manusia)?

Posted in Opini on July 26, 2008 by Danang

Sekian lama manusia telah hidup di atas bumi ini…bahkan ‘katanya’ tuhan telah menciptakan segala sesuatunya untuk manusia. alangkah mulianya manusia… alam dan seisinya diciptakan untuk manusia.

namun semakin lama manusia tinggal di dunia (bumi) semakin banyak pula kerusakan yang telah diperbuatnya. dunia yang seharusnya menjadi indah bagi seluruh makhluk yang akan menghuninya, namun sekarang malah semua lahan untuk mereka huni dan mereka diami dirusak oleh manusia itu sendiri. hewan-hewan dan tumbuhan yang seharusnya hidup secara bebas di dunia ini malah dieksploitasi oleh manusia.

semua itu dilakukan karena untuk mensejahterakan manusia. manusia akan melakukan apapun yang mereka inginkan untuk memenuhi segala kebutuhannya. maka merekapun mengklaim bahwa manusia itu adalah penguasa alam semesta (bodoh banget gak tuh). pokoknya manusia harus bisa berkembangbiak…! (kata ahli biologi). dan pokoknya manusia harus paling maju. pokoknya manusia harus paling pintar. dan lama kelamaan semua itu akan berubah menjadi:

  • pokoknya aku harus paling pintar
  • pokoknya aku harus menjadi kaya
  • pokoknya aku gak mau hidup susah
  • pokoknya aku ga mau di kucilkan

dan dari semua keegoisan itu. maka manusiapun berusaha semaksimal mereka untuk mendominasi planet ini untuk mereka. bahkan kita lihat sendiri untuk memenuhi ambisi mereka, manusia tidak segan-segan untuk menyikut manusia yang lainnya.

akhirnya hasil yang paling mutahir yang dibuat oleh manusia dan digunakan secara berabad-abad adalah Hak Asasi Manusia (HAM). Mari kita analisis HAM bersama.

Kita lihat memang ham itu adalah sangat baik untuk kelangsungan hidup manusia. kita tahu ada HAM yang berupa “HAK UNTUK HIDUP”, yang bisa diinterprestasikan sangat banyak. manusia melakukan segala sesuatunya untuk mereka saja.

coba kita lihat, dalam pembangunan pabrik misalnya saja. Pabrik itu dibuat berdasarkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. namun pembangunan pabrik-pabrik itu dilakukan diatas lahan-lahan sawah, perkebunan, hutan-hutan. Memang betul dengan adanya pabrik-pabrik tersebut maka angka pengangguran dapat ditekan. penduduk sekitar ‘kata mereka’ dapat lebih makmur. dan pendapatan perkapita masyarakat di suatu negara dapat bertambah. Wah bukankah itu sungguh mulia.

Selanjutnya dita lihat dari sisi “alam” yang selalu setia menampung kita sebagai manusia. ternyata alam telah rusak dengan bahan-bahan yang seharusnya tidak dikeluarkan  dari dalam bumi. kita liat alam ini… kita renungkan, apa yang kita pakai, apa yang kita gunakan, apa yang telah kita lakukan untuk diri kita sendiri. ternyata sebagian besar telah kita rusak. kebutuhan kita untuk hidup telah merusak alam, atau mungkin merusak tatanan yang ada. bahkan yang seharusnya kita jaga, malah kita lalai. dan akhirnya manusia merusak diri mereka sendiri.

kita lihat sawah-sawah yang telah disulap menjadi pabrik2 dan perumahan. lahan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu makanan, saat ini sudah semakin menyempit. dan terbukti sekarang terjadi krisis pangan dimana-mana… terimakasih WTO, bukankah kau menganjurkan masyarakat industri, dan akhirnya limbahnya merusak ekosistem. dan bisnis properti telah membunuh lahan makanan hanya untuk keuntungan semata. mungkin karena kita berfikir ketika kita untung mendapatkan uang, maka semuanya akan beres…. lantas bagaimana yang sedikit uangnya.. mereka tidak makan… bagaimana hak mereka untuk makan…?????

itulah… tidak ada kata adil dan sejahtera, ketika kita masih memegang ham.. mungkin karena produk dari barat, sedangkan kita orang 2 timur. sebelumnya saya minta maaf… bukankan ham itu haram ham itu kan daging babi, berpenyakit. kenapa kita tidak memilih HAS, yang mana itu adalah daging sapi (di supermarket ada kok…).

dan

HAS adalah HAK ADIL SEJAHTERA

jika Allah SWT mengijinkan, ketika aku mengambil S2 dan S3 aku akan membahas mengenai hak adil sejahtera. yang pantas untuk kita bangsa timur

apa itu agama

Posted in Opini on June 4, 2008 by Danang

agama…. apa itu agama…. sebuah bentuk dari fasis? sesuatu yang tidak pasti? atau sebuah pelarian? atau bahkan sebuah candu? sebenarnya agama adalah sebuah pegangan agar kita tidak salah mengambil langkah. dan tidak pernah melupakan sang pencipta.

namun karena adanya pandangan dari setiap individu dan tidak adanya satu panduan khusus yang mengekang dan kuat, membuat setiap agama itu terpecah2 menjadi aliran. islam saat ini terbagi menjadi 73 aliran, dan kristen 23 aliran. apa yang terjadi jika setiap aliran itu benar? dan setiap aliran itu saling bertabrakan dalam ideologi?

dan konflik pun tak tertelakkan

sangat mudah memecah belah persatuan dengan mengangkat isu agama… karena agama merupakan sebuah hal yang fundamental dan merupakan suatu identitas. yang banyaklah yang benar membuat seseorang semakin kuat dalam memegang agama/kepercayaannya itu.

apakah indonesia ini akan hancur karena isu agama? bagaimana dengan pandangan kalian?

Sebuah kebingungan

Posted in Opini on May 30, 2008 by Danang

Sebuah prakata yang sangat saya yakini adalah “setiap pertanyaan pasti ada jawaban”. dan bukankah kita diberikan kecerdasan. dan kecerdasan ini menghasilkan pertanyaan dalam benak setiap individu. Maka bukankah selayaknya kita befikir…. dan berfikir itu menghasilkan serangkaian pertanyaan yang menunggu jawaban…. pertanyaan-pertanyaan itu saling berkaitan bagaikan rantai yang terbelenggu. Melihat rantai untuk mencari dimana gemboknya, dan setelah mendapatkan kunci, maka terbukalah.. dan aku percaya sebaiknya kita jangan memilah-milah pertanyaan. Jika bingung maka bertanyalah pada dirimu dan alam serta seisinya. Tak ada pertanyaan yang salah.

Saat ini ada serangkaian pertanyaan yang terlintas dalam pikiranku. namun satu pertanyaan dulu yang akan aku layangkan, mengenai hidup dan kehidupan…

Sungguh aku bimbang dalam kejengahan. Sebenarnya apa tujuan utama dari hidup dan kehidupan. Menjalani sesuatu yang tak kita ketahui yang berasal dari sebuah perjuangan dalam kelahiran. kita berjuang dari jutaan sel sperma, saling berebut untuk tampil di muka dunia. Dan sekitar sembilan bulan berjuang dalam kandungan untuk sempurna sebagai manusia. Dan setelah lahir kita berjuang untuk hidup. saat kita hidup kita berada dalam sebuah, maupun serangkaian kehidupan. namun apakah kita yang memilih kehidupan ataukah kehidupan yang memilih kita?

Ada seseorang yang optimis beranggapan bahwa, “kita harus optimis untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik dari hari ini”. Dan terlintas dalam benak saya….. Apakah setiap kehidupan itu harus lebih baik… bagaimana dengan orang-orang yang kehidupannya tidak baik? dan dia tidak bertemu anda untuk bertindak lebih baik. setiap hari adalah tidak baik dimata orang-orang yang beranggapan baik dalam kebaikkannya. Maka sebenarnya apakah arti kehidupan.

mungkin sebelum berbicara kehidupan, saya seharusnya menyinggung masalah hidup. untuk apa kita hidup? dalam Al-Quran Nur Qariim mengatakan untuk menjadi “khalifah dimuka bumi”. Sebagian orang yang mengaku ulama berkata untuk menjadi kahlifah dari alam. bukankah aneh….. khalifah itu kan seharusnya hanya ada satu. dan alam ini memiliki Khalifah yang tak terbantahkan yaitu ALLAH S.W.T.!!!! dan kita termasuk dalam sistem alam itu.

Dalam interprestasiku, khalifah disini adalah memimpin diri sendiri. Mengarahkan diri kita sendiri sebagai makhluk ciptaan. menuntun diri menjauhkan dari yang bersifat menyakiti dan berbentuk tidak mencintai diri sendiri. Memimpin diri sendiri berarti “akulah khalifah bagi diriku untuk mendekati sang Pencipta”. Maka bukanlah untuk surga maupun neraka. Bukankah kita sendiri yang menghadirkan surga sewaktu-waktu dan menghadirkan neraka sewaktu-waktu juga.

dan hal itu sudah termasuk ke dalam kehidupan. kehidupan memimpin diri sendiri untuk mendekati sang pencipta. Namun saat ini banyak yang melihat bahwa kehidupan berarti berjuang untuk hidup lebih baik. apakah hidup yang lebih baik dapat mengingat esensi kita, yang katanya untuk menemukan asal muasal semua ini? Sedih rasanya jika untuk menjalani kehidupan kita memilih. Apakah tidak takut memilih jalan yang salah. bukankah lebih baik kita pasrah terhadap kehidupan apa yang datang kepada kita? maka itu tidak akan salah jalan, karena ‘mungkin’ itu hadir dari sang pencipta.

maka kita harus mengindari kehidupan yang salah, begitu kata orang-orang. bagaimana kita tahu bahwa kehidupan yang kita jalani ini benar atau salah? dari sudut pandang diri sendiri, kehidupan dibenarkan antara rasa dan hawa nafsu. benar dan salah tak ada yang punya selain sang pencipta sebagai pemegang kebenaran yang hakiki.

mungkin kita disiapkan kehidupan sebagai sebuah cobaan sejauh mana kita ingin mensucikan diri kita. Jadi kita diberi pilihan untuk memilih kehidupan. dan kehidupan yang datang mungkin adalah sebuah cobaan untuk menguji kita.

Namun apakah kita hidup dalam kehidupan atau kehidupan dalam hidup kita?

Apa ya…? WTO??? Koorporasi??? oh ya… Neoliberal..!!

Posted in Opini on February 14, 2008 by Danang

N eoliberalisme bukanlah sebuah product yang benar-benar baru, tetapi dia adalah sebuah proses revisi terhadap sistem ekonomi sebelumnya tanpa menghilangkan kerja dasar dari sistem ekonomi sebelumnya yaitu sistem ekonomi liberal, bahkan sistem ekonomi keynesian. Sistem ekonomi liberal nya adam smith, lalu sistem “penyelamat kapitalisme awal” keynesian serta yang teranyar yaitu sistem ekonomi neoliberal adalah sama-sama sebuah sistem yang menempatkan sistem produksi yang menempatkan adanya kaum yang mempunyai modal dan kaum yang hanya bekerja didalam proses produksi.
Neoliberalisme sebagai perwujudan baru paham liberalisme saat ini dapat dikatakan telah menguasai sistem perekonomian dunia. Seperti kita ketahui bersama, paham liberalisme dipelopori oleh ekonom asal Inggris Adam Smith dalam karyanya The Wealth of Nations (1776). Sistem ini sempat menjadi dasar bagi ekonomi negara-negara maju seperti Amerika Serikat dari periode 1800-an hingga masa kejatuhannya pada periode krisis besar (Great Depression) di tahun 1930. Sistem ekonomi yang menekankan pada penghapusan intervensi pemerintah ini mengalami kegagalan untuk mengatasi krisis ekonomi besar-besaran yang terjadi saat itu.
Kebijakan itu ternyata terbukti sukses karena mampu membawa negara selamat dari bencana krisis ekonomi. Inti dari gagasannya menyebutkan tentang penggunaan “full employment” yang dijabarkan sebagai besarnya peranan buruh dalam pengembangan kapitalisme dan pentingnya peran serta pemerintah dan bank sentral dalam menciptakan lapangan kerja. Kebijakan ini mampu menggeser paham liberalisme untuk beberapa saat sampai munculnya kembali krisis kapitalisme yang berakibat semakin berkurangnya tingkat profit dan menguatnya perusahaan-perusahaan transnasional (TNC).
Menguatnya kekuatan modal dan politik perusahaan-perusahaan transnasional (TNC) yang banyak muncul di negara-negara maju makin meningkatkan tekanan untuk mengurangi berbagai bentuk intervensi pemerintah dalam perekonomian karena hal itu akan berpengaruh pada berkurangnya keuntungan yang mereka terima. Melalui kebijakan politik negara-negara maju dan institusi moneter seperti IMF, Bank Dunia dan WTO mereka mampu memaksakan penggunaan kembali paham liberalisme gaya baru atau yang lebih dikenal dengan sebutan paham neo-liberalisme.

Taukah kalian bahwa bangsa ini telah terjajah kembali…!!!??? sebuah era baru dimana penjajahan bukan lagi dilakukan oleh militer. Dahulu, sering kita ketahui bahwa dalam menguasai sumberdaya alam negara lain maka salah satunya jalan untuk menguasainya adalah dengan ekspansi militer. Landasan ekspansi ini biasanya untuk mensejahterakan rakyatnya. Maka jika suatu negara kalah perang maka hasil rampasan perang adalah wilayah beserta sumberdaya alam dan sumber daya manusianya. oleh sebab itu dahulu militer dikembangkan hanya untuk ekspansi atau mempertahankan, yang kata para birokrat adalah untuk pertahanan dan keamanan negara.

penguasaan sumber daya alam sudah tidak lagi dilalui dengan militer. tetapi dengan jalan perjanjian-perjanjian. dengan perjanjian itulah sebuah koorporasi raksasa memiliki kekayaan melebihi kekayaan suatu negara. ya, betul sekarang adalah era penguasaan lewat jalur Ekonomi. dan salah satu tiket emas yang dimiliki oleh koorporasi raksasa itu adalah WTO.

Dalam perdagangan internasional salah satu hambatan utama adalah masalah Tariff. maka diharapkan dengan adanya WTO maka hambatan ini akan dapat diatasi disamping perjanjian Free trade secara bilateral maupun multilateral. dan eksploitasi semakin lama semakin mudah.

tahukah kalian bahwa koorporasi itu sudah seperti kerajaan gaya baru…. mereka memiliki kekuasaan karena mereka banyak uang. yah begitulah, uang sekarang yang main. dan negara sekarang sudah dapat diatur oleh koorporasi itu sendiri. bahkan koorporasipun dapat menggunakan kekerasan dan hipocrisit hanya untuk mencapai tujuannya, yaitu untuk mendapatkan keuntungan.

maka, terimakasih WTO, kau hanya memperbaiki ekonomi secara angka saja. dan angka itu adalah ilusi, dan kau telah berhasil membuat orang-orang di dunia percaya dengan ilusi itu. dan kau sekarang telah memuluskan koorporasi untuk dapat lebih mengeksploitasi.

Masa cinta monyet,….???

Posted in Kisah Cinta, on January 9, 2008 by Danang

Apa sih sebenarnya cinta monyet itu?

Hal ini pertama kali saya dengar ketika saya masih duduk di Bangku SD. Saat itu saya suka dengan seorang gadis, dan ketika saya bercerita hal ini pada ibu saya, beliau menjawab “itu cinta monyet”. dan yang terlintas dalam pikiranku adalah bahwa  itu adalah jatuh cinta dengan gaya monyet… (krik….krik….krik….)

Media; Suatu Dusta?

Posted in Opini on January 5, 2008 by Danang

halo teman-teman semuanya,,,,sudah lama saya tidak pernah menulis blog lagi. banyak permintaan dari teman-teman semua untuk memperbaharui blog saya ini dengan berbagai tulisan yang bisa saya tulis…

kan katanya bebas nih…. gak harus ngebahas masalah pribadi lagi donk…. yang tulisan pertama itu sebenarnya adalah media propaganda saya buat “Sang Idola” dari “sang penggemar”.

sebenarnya dalam kesempatan ini saya ingin sekali membahas masalah media massa. Pasti ada pertanyaan mengenai tema saya kali ini. saya ingin membahas masalah ini karena saat ini saya menganggap Media Massa lah yang paling dekat dengan kita dan Media Massalah yang paling mempengaruhi pemikiran masyarakat Indonesia saat ini.

Televisi, Koran dan Radio, adalah sumber informasi mengenai segala sesuatu yang terjadi. seperti bencana, budaya, politik, hukum dsb… Media lah yang memberitahukan kita, sebenarnya ada masalah apa di luar sana. Dan Media pulalah yang akhirnya akan memberikan suatu bentuk pola pikir kita mengenai fenomena yang terjadi saat itu.

Saya menulis ini bukan berarti saya tidak suka menonton berita, membaca koran ataupun mendengarkan radio. saya menulis ini semua karena ini adalah suatu bentuk analisis dari pikiran pesimis saya saja.

ok sekarang mari kita gali bersama-sama, taukah teman-teman semua, jika ada suatu fenomena besar, maka hampir semua media massa membahas masalah yang sama. Sekilas kita akan berfikir, mungkin ini adalah suatu keharusan Media Massa. Karena jika teman-teman membaca buku mengenai menjadi penulis yang baik, maka isu yang diangkat haruslah isu yang sedang terjadi dan besar. namun apakah teman-teman sadar, bahwa tulisan tiap tajuk utama setiap koran, memiliki inti yang sama walaupun gaya penyampaian mereka berbeda satu sama lainnya? Pada mulanya saya juga belum menyadarinya, tetapi bukankah aneh jika mereka membahas suatu isu dan penjelasan mereka samaaaa semua….

dan kebimbangan saya seakan terbalas ketika saya berdiskusi dengan teman saya yang berasal dari fakultas komunikasi. kawan saya berkata, bahwa media massa itu akan selalu dibawah pengendalian pemerintah pusat/daerah. dan pemerintah berhak menentukan berita apa saja yang akan di tulis, dan berita apa yang harus menjadi headline utama dari koran tersebut.

ada satu lagi kebimbangan dalam diri saya mengenai media massa.

saya masih ingat ketika ada demonstrasi mengenai kasus terbunuhnya warga jatinangor di tangan mahasiswa Institute Pemerintahan Dalam Negri (IPDN) jatinangor. Saat itu Koordinator aksi saya dimintai komentar oleh SCTV (kalau tidak salah). Dan saat itu yang dikeluarkan dari kawan saya itu benar-benar rasional dan masuk diakal, dan itu merupakan hasil dari rapat kawan-kawan seperjuangan. tapi apa yang terjadi, saat ada pemberitaan mengenai kasus Demonstrasi ini, yang ditayangkan hanyalah mengenai opini masyarakat yang emosi semata, dan yang diliput adalah orang yang berorasi (komunitas tukang Ojek jatinangor), yang berkata kotor, yang seharusnya tidakditampilkan di media massa….

oh media massa….. ada apa yang sebenarnya terjadi padamu…

Dan dari sini saya berasumsi bahwa media massa tidak ingin menampilkan suatu kebenaran yang sebenarnya ingin diketahui masyarakat. melainkan untuk mencari popularitas semata. Kalau kata orang:”yah…. namanya juga perusahaan, pastinya harus untung dong…!”. dan saya rasa tanggapan ini sangatlah tepat. mengapa,,,, karena jika stasiun mereka laku ditonton/dibaca/didengar oleh masyarakat dari apa yang mereka angkat, maka dari sini sebuah kerajaan versi baru (Multinasional Corporation/MNC) masuk dan menginfiltrasi….. dan juga merupakan suatu keuntungan negara bila ada media massa, karena media massa menjadi suatu bentuk kontrol opini masyarakat dari pemerintah.

hebat ya….

dan kemarin saya baru membuat tuga komunikasi internasional. dan tema yang saya angkat adalah “Ketimpangan Arus Informasi”. dan ternyata dari apa yang saya analisis adalah sangat luar biasa terkejutnya saya.. kita sadari atau tidak, berita internasional yang kita dapatkan saat ini adalah bersumber dari barat (CNN, NBC, dll). Mungkin ini adalah salah satu jawaban kenapa media jika membahas isu internasional selalu membahas isu dan fenomena yang sama.

dan masih dalam zona asumsi saya, saya berpendapat bahwa ‘berita panas’ yang mereka sajikan merupakan suatu peralihan perhatian dari isu apa yang sebenarnya sangat vital. memang ini sangat dibutuhkan dalam memelihara kestabilan negara. tapi kenapa harus terus menerus dibohongi. dan masih suatu bentuk pertanyaan besar. apakah kebebasan pers ini telah ada, ataukah masih dalam bentuk permainan kelas elit semata…????

dalam buku penyambung lidah rakyat, cindy adams, tentang wawancara dengan bpk revolusi besar kita Ir. Soekarno, beliau ketika bertemu dengan presiden Amerika Serikat, Kennedy, Soekarno berkata kenapa ia selalu dijelek-jelekkan oleh media asing barat? dan Kenendy pun menjawab, bahwa ia sendiri juga selalu dijelek-jelekan (oleh paparazi). dan soekarno berkata bagaimana negaramu bisa tenang jika rakyatmu sendiri tidak mencintaimu.

nah dari dialog diatas terlihat bahwa kebebasan pers juga dapat mengancam negara, makanya di Amerika banyak sekali intelijen negara, dan masing-masing memiliki rahasianya.

mungkin dari pemaparan singkat saya ini dapat memberikan suatu gambaran pada benak kawan-kawan sekalian yang saya cintai, agar selalu berhati-hati dan selalu curiga akan segala berita yang dikeluarkan media massa. dan jangan selalu terjebak dengan opini yang mereka keluarkan. kita pada dasarnya adalah manusia bebas, dan kita juga boleh mengeluarkan opini kita. tidak harus sama dengan opini publik. siapa tahu bahwa opini publik itu salah dan ternyata kebenaran ada dalam opini kawan-kawan semua.

BEBASKAN DIRIMU KAWAN……

9 Evil In

Posted in Teman-Teman on December 5, 2007 by Danang

Di luar aku melihat tetesan air membasahi bunga mawar yang mulai membusuk.

Sembilan naga yang ada dalam diriku memberontak, membakar semua denyut jantungku yang tersisa

Dadaku terasa semakin sempit dan semakin menakutkan.

Pedang terhunus tepat ke arah kepalaku dan aku hampir mau mati diterpanya.

Banyak cerita yang telah aku sampaikan,

Namun kenapa mereka yang dapat bergerak hanya mengangap hal tersebut seperti daging busuk yang berjalan

yang aku katakan adalah kata dari nuraniku

Dan ketika aku menyalahkan orang, Semua itu menjadi bumerang berdarah

Dan bumerang itu telah membangunkan kesembilan Naga tersebut dan hendak keluar dari tubuhku

Aku meronta menahan mereka untuk keluar.

Karena aku tahu jika mereka keluar maka akan banyak orang yang dirugikan, mungkin juga mereka yang bertemu salah satu naga tersebut akan mati.

Dan aku sadar semua yang kulakukan akan menjadi buah karma bagiku.

tak ada orang yang akan mendengarkan tangisan pohon.

tak ada orang yang tahu akan tangisan hewan

dan tak ada orang yang paham akan tangisan seorang bayi

mereka hanya menduga-menduga-dan menduga

apa yang akan aku lakukan dengan sisa hidupku ini….

sekarang naga itu sudah seperti berumur ratusan tahun, dan mereka menginginkan seorang tumbal untuk diambil nyawanya.

yang ku ingat tentang mereka mereka adalah Iblis yang masuk, dan kubiarkan masuk

namun tak kubiarkan keluar

karena aku akan mengalahkan iblis2 yang berbentuk naga itu menjadi harimau yang jinak

Oooo……., Tuhan, hanya engkau yang mengerti dan hanya engkau yang memberikanku petunjuk dan engkaulah yang selalu mengilhamiku. tanpaMU dunia ini akan terasa sepi.

Bermain Api

Posted in Opini on September 11, 2007 by Danang

siapa yang bilang zaman sekarang sudah berbeda dengan pada saat zaman Orde Baru….?

itu semua bohong………..

percaya atau tidak, sekarang pergerakan mahasiswa masih diawasi oleh rektorat yang telah menjadi informan BIN. dimanakan hak kebebasan berpendapat yang negara janjikan???? itu semua hanya omong kosong belaka…..

aku sudah muak melihat permainan birokrat untuk mengekang mahasiswa, dan berusaha untuk menjadikan mahasiswa seorang apatis. ini saya nilai dengan adanya kebijakan bahwa acara kesenian dari UKM mendapat dana lebih besar dari pada acara “KAJIAN” dan “SEMINAR” yang hanya dikasi uang 700rb dari rektorat dan 250rb dari dekanat.

pembatasan pemikiran mahasiswapun sudah terlihat. dengan pembatasan kurikulum yang mereka katakan “untuk kerja” (untung HI enggak terlalu). ini menjadikan mahasiswa jika lulus adalah individu yang siap untuk di eksploitasi oleh perusahaan-perusahaan. sehingga ini dapat dikatakan neo-liberalisme dalam pendidikan perguruan tinggi. dan juga pemadatan SKS, yang kata mereka supaya mahasiswanya jadi pintar dan rajin…. Ach itu bullshit!!!!!!!!!!!!!!! adanya juga supaya mahasiswa sibuk dengan kuliah dari pada ikutan mengkritik para birokrat itu…….

manakah mahasiswa yang dulu terkenal dengan “AGEN PERUBAHAN” atau biasa disebut dengan AGENT OF CHANGE???? mungkinkah sekarang menjadi AGENT OF EXCHANGE???????

Bagaimana dengan kamu?

taukah kamu???? mahasiswa yang aktif dalam aksi, sudah masuk daftar perhatian dari BIN…..

apakah kejadian yang lalu, mengenai dibubarkannya organisasi kampus terulang kembali???

ataukah dengan dihancurkannya mahasiswa dengan politik adu domba yang sudah mendarah daging???

teman, jangan takut akan konsekuensinya….. mungkin sangat berat, dan sangat menakutkan. tapi pergerakanmu itu tidak akan sia-sia. bergeraklah bersama…. saya kesulitan dalam menghadapi birokrasi yang sangat besar dengan saya yang mungil ini.

kesatuan aksi yang kita cari….

kesatuan VISI yang kita ingini….

Agama = FASIS…!!???? = Pertumpahan darah?

Posted in Opini on September 11, 2007 by Danang

Teman-teman. tanyakan diri kalian masing-masing….. apakah agamamu….? Islam, Kristen, Catolic, Hindu, ajaran Budha kah…?????
kutanya kalian…… apakah agama itu??????
kutanya kalian…… apakah kalian tulus….????

Selama Ini sedikit orang yang mengetahui apa itu agama. Sebagian mengatakan bahwa agama adalah Islam, agama adalah Kristen, Sempit sekali pandangan mereka…. setahuku, agama adalah “ageman”. Ageman berarti adalah pegangan. berarti agar kita tidak jauh jauh dari tempat kita berpegangan… namun sekarang ini agama hanyalah simbol di jidat saja. hanya untuk status untuk menikah, status untuk meraih jabatan. sungguh sempit sekali pikiran mereka….

dan agama bagiku sekarang adalah paham fasis yang berkembang. kenapa saya katakan fasis? karena mereka tidak menerangkan mengapa mereka masuk agama tersebut. biasanya mereka menjawab dengan jawaban dari doktrin para ustad dan pendeta. bahwa mereka beruntung masuk agama yang benar. mereka masing-masing membenarkan agama mereka dan agama lain adalah salah. saya pernah terlintas pikiran, ketika ada ulama yang mengatakan, berbagahialah kalian yang terlahir dalam keadaan islam. sayapun berfikir, ternyata kita tak pernah diberi kebebasan untuk berfikir. dan itupun menjadi kultur agar anak-anak mereka tidak perlu berfikir untuk memilih agama. hanya doktrin yang kuat yang terlekat.

Kawan, bayangkanlah jika ada konflik. “Nila setitik, rusak susu sebelanga”, itulah yang akan terjadi. ada yang mengatakan “Khalifah sudah tidak dapat ditunda lagi”. ada yang mengatakan dengan spanduk Ungu dengan mengatakan “dukung Prulalisme”. sepertinya, sebentar lagi akan ada revolusi dalam hal agama, yang terjadi adalah kejadian rwanda. Sungguh tragis jika ini terjadi…. namun apa boleh dibuat….

ketika kutanya tuhan, mereka hanya menjawab,”hati-hati”… bukankah kita harus mengenal tuhan? tapi bagaimana kita bisa kenal jika kita dibatasi????

kalian yang terlalu Fundamental dalam agama adalah Individu GOBLOK yang mengurung diri, menutup diri akan apa yang terjadi, di dunia luar di luar kandangmu itu…

acara “Anti Neoliberalism on Campus” oleh People Go To Campus

Posted in Event on September 11, 2007 by Danang

Pendahuluan

 

Ratusan tahun bangsa ini telah dijajah. Bahkan ketika kemerdekaan dikumandangkan, yang terjadi hanyalah kemerdekaan secara politik belaka. Perjuangan membangun bangsa yang merdeka sepenuhnya runtuh ketika Rezim Soeharto naik ke panggung kekuasaan. Hingga kini penjajahan tersebut masih terus berlangsung. Yang berubah hanyalah model penjajahannya.

Kondisi tersebut mengakibatkan munculnya berbagai macam persoalan. Mulai dari masalah penanganan bencana alam yang kacau, pelanggaran HAM, biaya pendidikan yang mahal, dikuasainya asset-aset bangsa oleh modal internasional hingga peraturan perundang-undangan yang memihak kepada para pemilik modal dan menindas para pekerja.

Berbagai masalah tersebut berpangkal pada akar yang sama. Penjajahan oleh modal internasional yang sekarang mengambil konsepsi neoliberalisme. Pada pemerintahan era Soeharto, bibit neoliberalime mulai muncul. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia pada 1998 akibat penarikan besar-besaran modal asing menunjukan kerapuhan perekonomian di negeri ini. Pasca reformasi yang gagal tersebut modal internasional menjarah perekonomian nasional dengan alat neoliberalisme.

Cengkraman neoliberalime ditunjukan dengan; liberalisasi pasar, privatisasi, pencabutan subsidi, penguasaan sumber daya, penarikan investasi asing untuk berkuasa atas aset-aset nasional, hingga pegajuan hutang luar negari yang digunakan untuk modal bagi segelintir orang. Disamping itu tanggung jawab pemerintah terhadap kehidupan dan kesejahteraan warga negaranya semakin lama semakin dihilangkan, akibatnya tidak ada perlindungan atas hak-hak warga negara.

Penjajahan tersebut bukannya berjalan begitu saja tanpa perlawanan. Memang harus diakui bahwa mahasiswa sebelum 1998 menjadi pendorong awal bagi perlawanan tersebut. Perlawanan tersebut hingga kini harus terus berkembang dengan melibatkan sektor dan kelas yang lain.

People Go To Campus dimaknai sebuah ruang publik yang memfasilitasi mahasiswa pada khususnya dan generasi muda pada umumnya untuk membuka mata dan memahami persoalan-persoalan yang begitu kompleks terjadi di negeri ini. Gagasan ini kemudian diturunkan menjadi sebuah acara roadshow kampanye anti-neoliberalime dari kampus ke kampus.

Dasar Pemikiran

  1. Neoliberalisme adalah aliran politik ekonomi yang muncul setelah Perang Dunia I, ditandai dengan tekanan berat pada segi positif ekonomi pasar bebas, disertai dengan usaha menekan campur tangan pemerintah dan konsentrasi kekuasaan swasta terhadap perekonomian.
  2. People Go to Campus (PGTC) merupakan program yang dilaksanakan secara kolektif antara berbagai organisasi dan individu untuk membahas dan mengampanyekan persoalan-persoalan mendasar yang dihadapi rakyat Indonesia dewasa ini.

Maksud dan Tujuan

 

Adapun maksud kegiatan People Go to Campus sebagai berikut:

  1. Mengampanyekan antineoliberalisme pada mahasiswa dan generasi muda pada umumnya serta sektor masyarakat sipil lainnya (buruh, tani, kaum miskin dsb).
  2. Membangun komunikasi antarsektor masyarakat sipil.

Sementara, tujuan kegiatan People Go to Campus sebagai berikut:

Mengetahui bagaimana sistem neoliberalisme bekerja, kaitannya dengan berbagai persoalan kemiskinan dan kemanusiaan di Indonesia serta bagaimana bentuk resistensinya.

Tema

 

People Go to Campus akan mengangkat tema umum yaitu “Anti Neoliberalism on Campus”. Fokus dari tema umum tersebut terbagi menjadi dua bagian besar, bagian tersebut adalah :

  • Neoliberalisme Sebagai Masalah
  1. Definisi Neoliberalisme
  2. Mekanisme Gerak Neoliberalisme
  3. Dampak Neoliberalisme
  • Perlawanan Terhadap Neoliberalisme
  1. Tendensi Perlawanan Terhadap Neoliberalisme
  2. Model Perlawanan terhadap Neoliberalisme, baik struktural maupun kultural.

Pada masing-masing kampus dimungkinkan adanya tema turunan dari tema umum “Anti Neoliberalism on Campus”. Tema turunan tersebut disesuaikan dengan persoalan sosial, ekonomi dan politik di masing-masing kampus dan daerah tempat diselenggarakannya PGTC.

Waktu dan Tempat Kegiatan

 

People Go to Campus akan dilaksanakan di kampus-kampus perguruan tinggi di Indonesia dengan cara roadshow mulai pada November 2007.

Bentuk Kegiatan

 

Pelaksanaan People Go to Campus akan berupa rangkaian acara yang mengkampanyekan anti neoliberalisme antara lain,

  1. Diskusi Publik
  2. Talkshow
  3. Pemutaran Film
  4. Pameran Foto
  5. Pameran Karikatur
  6. Pementasan Teater
  7. Musik Rakyat
  8. Pembacaan Puisi
  9. Orasi Kemanusiaan
  10. Bursa Buku Murah
  11. Expo Organisasi

Panitia

 

People Go to Campus dikerjakan oleh dua kepanitiaan, yakni panitia nasional dan panitia lokal. Panitia Nasional terdiri dari: Perhimpunan Rakyat Pekerja (PRP), Rumah Kiri, Perhimpunan Muda, Jaringan Gerakan Mahasiswa (JGM), Apokalips, Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), Komunitas Rakyat Proletar (KRP) dan Ultimus. Panitia Lokal terdiri dari mahasiswa, organisasi-organisasi sektor masyarat sipil, dan individu.

Partisipan

 

Partisipan kegiatan People Go to Campus adalah mahasiswa, berbagai sektor masyarakat sipil dan masyarakat umum.

Dukungan Kegiatan

 

Siapapun—individu maupun organisasi—dapat memberikan dukungan langsung maupun tidak langsung terhadap People Go to Campus. Pemberian dukungan berupa saran dan masukan dapat disampaikan melalui alamat email: peoplegotocampus@yahoo.co.id Alamat email ini telah dilindungi dari spam bots, Javascript harus aktif untuk melihatnya <!– document.write( ” ); //–>
Pemberian dukungan keuangan (dana kegiatan), dapat disampaikan melalui salah satu nomor rekening di bawah ini:

 

Bank BCA
Kantor Cabang Utama (KCU) Dago
No. Rekening : 7770635165
Atas Nama : Sadikin
Swift Code : CENAIDJA

 

Bank BNI
Kantor Cabang Pembantu (KCP) Unpad
No. Rekening : 0101659345
Atas Nama : Dondick Wicaksono/Sadikin
Swift Code : BNI NI IDJUPB

Pertanggungjawaban

 

Pertanggungjawaban keuangan People Go to Campus akan dipublikasikan dengan ataupun tanpa identitas penyumbang sesuai dengan keinginan masing-masing penyumbang.

Penutup

 

Demikianlah proposal ini dibuat dengan harapan akan mendapatkan dukungan semua pihak demi tercapainya perluasan wacana, pembentukan kesadaran akan persoalan yang ditimbulkan oleh neoliberalisme di Indonesia serta tentu, meluasnya perlawanan terhadap neoliberalisme. Atas perhatian dan kerjasamanya kami mengucapkan terima kasih.

Sekretariat Panitia Nasional PGTC
d/a Toko Buku Ultimus Bandung
Jalan Lengkong Besar no.127 Bandung
Tlp. 022-4237060/ SDK: 081573218225